Tinjau KEK Arun, Gubernur Aceh Minta Utamakan Putra Daerah
Irwandi Yusuf (tengah) meninjau komplek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Jumat (16/2/2018). |
LHOKSEUMAWE, HabaAtjeh - Gubernur
Aceh Irwandi Yusuf meninjau komplek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe,
Jumat (16/2).
Peninjauan itu dilakukan hanya
beberapa hari pasca penandatanganan Kerjasama kegiatan Operasional Barang Milik
Negara, antara Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) dengan PT. Patriot
Nusantara Aceh selaku Badan Usaha Pengelola dan Pembangun KEK Arun di gedung
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Jakarta, Senin lalu.
Dengan ditandatangani MoU tersebut
KEK Arun Lhokseumawe sudah mulai dapat beroperasi.
Gubernur berharap kehadiran KEK Arun
dapat mensejahterakan masyarakat Aceh. Ia juga menginginkan KEK Arun menjadi
contoh terbaik bagi KEK lain di seluruh Indonesia.
"Ini semua demi rakyat
Indonesia, khususnya rakyat Aceh," ujar Gubernur melalui pesan singkat
yang dikirim oleh Mulyadi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh kepada HabaAtjeh, jum’at (16/2) sore.
Pada kesempatan itu Gubernur juga
secara khusus meminta perekrutan tenaga kerja untuk mengisi berbagai posisi
nantinya agar mengutamakan putra daerah. Khususnya untuk posisi-posisi yang
mampu dikerjakan oleh putra-putri daerah.
"Utamakan putra daerah, jangan
bawa pekerja dari luar," ujar Gubernur.
Untuk diketahui, saat ini terdapat
empat lembaga selaku konsorsium pengelola KEK Arun Lhokseumawe, yaitu PT. PIM,
PT. Pertamina, PT. Pelindo I dan PDPA. Keempat PT tersebut telah membentuk
Badan Usaha Pengelola dan Pembangun (BUPP) KEK, di mana PT. Patriot Nusantara
Aceh selaku pembangun dan pengelola. Perusahaan ini telah resmi berkantor di
kawasan eks. Kilang Arun.
KEK Arun Lhokseumawe memiliki total
luas laha 2.622,48 Ha, termasuk 906,32 Ha lahan kosong, terdiri dari milik PT.
Arun seluas 540 ha, milik PT.Pertamina/ Humpus Aromatik seluas 81 ha, PT.
Pelindo I seluas 17,82 ha, PT. PIM seluas 126,5 ha, PT. AAF seluas 91 ha dan
PT. KKA seluas 50 Ha.
Sebelumnya, saat berbicara di hadapan
Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution di Jakarta, Gubernur juga
mengatakan diperlukan sosialisasi lebih detail oleh Kementerian Keuangan
tentang Peraturan Pemerintah Nomor 96 tahun 2015 tentang Fasilitas dan insentif
di KEK, serta perlu adanya perhatian khusus Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pembangunan Infrastruktur
di luar kawasan KEK yang merupakan tanggungjawab Pemerintah, mulai dari
bandara, jalan nasional dan fasilitas infrastruktur lainnya.
Gubernur berharap pada semester II
tahun tahun 2018 ground breaking proyek-proyek di KEK Arun Lhokseumawe sudah
dapat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Kedatangan Gubernur yang didampingi
Asisten II Taqwallah disambut sejumlah petinggi konsorsium BUMN pemilik saham
pada KEK Arun. Selain itu, turut hadir bersama rombongan Gubernur yaitu Kepala
Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, serta Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Iskandar. (Syeh)
Post a Comment