KKI Lantik Pengurus Koalisi Kependudukan Aceh
Dr Saiful Mahdi SSi MSi saat menyampaikan materinya pada acara Workshop Perumusan Kebijakan Dampak Pengendalian Penduduk di Provinsi Aceh. |
BANDA ACEH, HabaAtjeh – Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI), Dr Sonny Harry B Harmadi menlantik Ketua dan Pengurus Koalisi Kependudukan Aceh (KKA) periode 2017-2020 pada kegiatan Workshop Perumusan Kebijakan Dampak Pengendalian Penduduk di Provinsi Aceh yang diigelar pada 27-28 Juli 2018 di Hotel Al Hanifi, Banda Aceh.
Akademisi
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr Saiful Mahdi SSi MSi dipercaya kembali memimpin KKA 4 tahun kedepan, bersama 13 akademisi dan BkkbN. Selain Saiful
Mahdi, akademisi lainnya Unsyiah yang menjadi Pengurus KKA, Dr M Saleh Sjafie
SH MSi.
Sonny
Harry yang juga merupakan Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat,
Desa, dan Kawasan di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, selesai melantik mengatakan, tugas KKA antaranya memasukan isu-isu
kependudukan dalam konsep pembangunan dan ikut mendorong pemerintah daerah
dalam membuat Grand Desing Kependudukan yang isinya masa depan yang diinginkan.
“Tidak
ada teori tambah penduduk sebanyak-banyaknya untuk konsep pembangunan. Tidak
ada itu konsep pembangunan seperti itu, jika ada kepala daerah yag mengatakan
demikian itu salah,” tegasnya.
Sonny juga menyebutkan,
tidak lama lagi Aceh akan menghadapi Bonus Demografi pada 2027, meski sebagian
kota dan kabupatennya sudah memasuki Bonus Demografi, seperti Kota Banda Aceh
dan Aceh Barat.
Di
sini Sonny menegaskan Bonus Demografi dihadapi dengan lebih dulu membangun
penduduk yang berkualitas. Sehingga bonus demografi tidak menjadi beban atau
bencana.
“Kalau Aceh mau bonus
demografi tidak menjadi beban maka lakukan empat hal ini,”katanya.
Pertama
yang harus dilakukan penduduk usia produktif harus berkualitas, kedua penduduk
usia produktif harus produktif secara nyata dengam mendesain pekerjaan masa
depan mereka.
Ketiga
mendorong inklusi keuangan di perbankan meningkat, kemampuan menabung tinggi
dan keempat tetap jalankan program Keluarga Berencana,” imbuh Pakar Demografi
Indonesia di depan puluhan peserta yang hadir terdiri dari anggota KKA dan OPD
KB di 23 kab/kota di Aceh.
Lanjut
Sonny, faktor utama yang mendorong Indonesia menikmati bonus demografi yaitu
keberhasilan program Keluarga Berencana.
“Jangan
lagi diartikan program KB mengurangi jumlah anak. Undang-Undang No 52 Tahun
2009 telah menegaskan bahwa ada tiga pilar program kerja BkkbN saat ini,
Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga.
Ketiganya
menekan pada kualitas penduduk,” demikian jelas Sonny.
Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd menyebutkan, visi BkkbN saat ini adalah menciptakan keluarga berkualitas. Kata Sahidal, jika keluarga berkualitas maka negara berkualitas.
Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd menyebutkan, visi BkkbN saat ini adalah menciptakan keluarga berkualitas. Kata Sahidal, jika keluarga berkualitas maka negara berkualitas.
Jadi
menurutnya, pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah dengan melibatkan
masyarakat sebagai sasaran dan pelakuk pembangunan dengan membangun terlebih
dahulu kualitas penduduknya yang dimulai dari keluarga.
Sementara
itu Ketua KKA, Saiful Mahdi mengatakan, selain membantu pemerintah daerah dalam
membuat perencanaan pembangunan dengan memasuka isu-isu kependudukan, KKA
memiliki tugas mempersiapkan data kependudukan di Kampung KB.
“Kita
harapkan semua Kampung KB di Aceh sudah memiliki Rumah Data Kependudukan.
Dimana data ini sangat diperlukan pemerinta daerah maupun swasta dalam
perencanaan pembangunan,” pungkasnya. (Syeh)
Post a Comment